Selasa, 28 Desember 2010

Percobaan Gagal

Percobaan yang saya maksud ini adalach percobaan memasak saya dengan bengkoang di Tantangan MKH Desember 2010. Saya dengan pedenya ngirim resep Simple Jicama Cupcake karena udah nyobain dan enak rasanya, pokoknya layak makan dech. Nah, begitu besoknya saya mau ngabisin sisanya, rasanya ko ada pait2 atau sepat gitu lho..Masih wondering aja kenapa rasanya jadi sepa2 gitu setelah dingin. Huiks...

Tapi masih ada satu resep yang akhirnya saya submit. Jadi penasaran, resepnya layak menang ga ya? hihihi..Cluenya : Saus Kari. Pusing banget mau mengolah bengkoang menjadi dish yang OK kayak di tipi2 itu lhoo..ala masterchef *berkhayal terlalu tinggi*. Saus kari ini terinspirasi dari martabak HAR yang terkenal di Palembang itu.
Penampakannya akan diupload segera (haduh utang upload fotonya banyak, nambah satu lagi ni saya...;p). Martabak HAR ini adalah Martabak telor yang disiram saus kari. HAR nya sendiri singkatan dari Haji Abdul Razak (maapkan kalau ada salah penulisan, saya bukannya malas googling tapi belum nemu sumber yang benar2 terpercaya..hehe). Kalau pada jalan2 ke Palembang, banyak banget yang jualan martabak HAR. Bukan franchise, tapi konon (kata mas Fany yang pernah tinggal lama di Palembang dan addicted to martabak HAR) yang punya itu masih satu keluarga. Ya entah anaknya, tantenya, keponakannya, pokoknya yang masih satu jalur keturunan dengan HAR. Mungkin sama dengan sistem salah satu warung soto di Jogja, mungkin ada yang tau : Soto Kadipiro. Banyak banget Soto Kadipiro di Jalan Wates Yogyakarta yang punya semua masih ada hubungan keluarga.

Nah back to the saus kari, rasa-rasanya saus kari martabak HAR mirip kuah sate PAdang. Sudah pasti dan sudah dapat ditebak kuah saya habis dimakan hubby ;). Ya akalu saya pribadi bukan penyuka kari karena bumbunya terlalu tajem. Si Rara ternyata doyan juga waktu dikasi saus kari, berarti alhamdullilah sujud syukur Rara adalah keturunan tulen dari hubby. Hihihi..

Hmmm...kembali lagi ke topik awal yakni percobaan gagal, kayaknya saya butuh riset ynag lebih dalam mengenai bahan masakan deh. Perasaan udah step2 berikut dilakukan :
1. Googling sifat-sifat bahan utama masakan
2. Cari resep-resep yang normal digunakan dengan bahan utama itu
3. Merenung supaya dapat wangsit si bahan utama mau dipaduin sama apa (bahan pendukung)-karena a BIG NO NO untuk mejiplak resep apalagi ngaku2 dengan pedenya kalau itu resep original dari kite

Ya balik lagi lah , masalah skill. Karena masakan itu kan juga butuh chemistry. Bukan seperti love chemistry seeh, tapi beneran kimia. Tiap bahan masakan punya sifat kimiawi (secara natural), dan jikalau dicampur dengan bahan lainnya ma akan terjadi reaksi kimia kan ya? Hasilnya cuman dua : berhasil atau meledak *eits kayak di lab aja..hehe*. Intinya enak atau ga enak. Contoh : gula dengan putih telur kalau kena panas kan jadi mengeras tapi tidak merubah rasa gulanya.

Walaupun masih penasaran, tapi saya tetep pasrah aja ah...Moga2 ketemu tuh sebabnya kenapa jadi rada2 pait. Kali yang pakar bisa membantu menjawab...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar