Rabu, 23 Februari 2011

Weaning With Nekadz

Baca-baca weaning with love alias WWL, I wondering...bisa ga ya terjadi padakyu and Rara?Hmmmm..Rencana sebenarnya adalah 2 tahun umur Rara, baru deh mikirin cara WWL ini, dan cari tau gimana caranya. Tapi karena anugerah dua garis Januari 2011 yang lalu, sooo....markicep alias mari kita percepat cari taunya. Hehe.

Awalnya gue masih kekeuh mau nyusuin toh sesudah tanya ke AIMI via twitter, its okay kalau emang ibu hamilnya ga ada sejarah melahirkan bayi prematur, atau komplikasi di kehamilan sebelumnya. Tapiiii kok setelah tandem nursing ini guenya lemes yaa..beda banget kehamilan pertama sama kedua, mungkin karena udah "turun mesin" juga kali? haha bahasa gue.

Setelah browsing-browsing, akhirnya nemu beberapa tips. Dari TUM juga ada obrolan mengenai WWL ini. Tapi entah kenapa, setelah gue baca2, pada akhirnya gue udah nothing to lose aja, maksudnya pasrah ;p. Gue sudah memutuskan dan memantapkan hati di suatu malam. Beberapa tips gue ambil dari artikel ini, yang ditulis bebas & dirangkum dari berbagai sumber (Lalecheleague, WHO, breastfeeding.com) oleh Luluk Lely Soraya Ichwan ((Luluk Lely Soraya I adalah seorang ibu dari seorang putri, pemerhati masalah ASI & kesehatan keluarga, Lactivist, dan narasumber rubrik OASE di RAS FM 95.5 tiap sabtu pkl 9-10 pagi).

Berikut :
1. Lakukan proses menyapih secara perlahan.
Mis. Mengurangi secara bertahap frekuensi menyusu. Biasanya 4 x sehari maka secara perlahan diubah 3 x sehari terus hingga akhirnya berhenti.

Rara emang semenjak 1 tahun lebih udah minum UHT, jadi nyusunya sama gue kalo malem doank. jadi secara tidak langsung, gue udah perlahan-lahan mengurangi frekuensinya mpe jadi cuma 1 kali.

2. Alihkan perhatian anak / sibukkan anak dg hal lain.
Bisa dg membacakan buku ke anak, bermain, bernyanyi, dsb. Hingga anak melupakan saat menyusu.

Berhubung tiap malem sebelum tidur ritualnya adalah nyenyen sambil nonton in the night garde, jadi sesuai tips kedua ini tantangan gue adalah membuat Rara konsen onli sama In The Night Gardennya. Dan gue gagal dong sodara2 for first attempt.

3. Kunci utama : Bina komunikasi yang baik dg anak.
Ingat, seberapa kecil usia anak, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan utk mengerti kata2 dari orang di lingkungannya.

Dari awal, gue n hubby selalu berusaha jaga kata-kata di depan Rara, dan kami berusaha untuk berbicara layaknya Rara sudah mengerti dengan bahasa yang kami gunakan juga (maksudnya ga pake dicadel2in gt etc).

4. Hindari menyapih saat anak sedang tidak sehat atau sedang sedih, kesal, marah.

Bener banget ini, tapi di malam itu Rara biasa aja makanya gue memberanikan diri pada akhirnyo,

5. Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain spt empeng, botol susu, bantal, dsb.
Biasanya disini peran ayah sangat dibutuhkan sbg figur yang melengkapi sang ibu. Sekali lagi bina komunikasi yg baik dg anak.

Gubraksss. Ini yang ga bisa gue laksanakan. Karena gue keburu-buru, jadinya sampe sekarang kalau malem Rara masih minum pake botol. Tapi di malam weaning itu, yang terjadi adalah Rara langsung bobo karena kecapean nangis2.

6. Hindari menyapih secara mendadak/langsung.

Ini juga tips yang gak gue laksanain, huahuahua. Hu ha hu ha. Sambil nari hula hula. Ya itu tadi, karena buru2 jadinya mendadak pas satu malem tadi gue kasih Rara prolog bahwa Rara udah ga bisa nyusu lagi ke gue " Rara, Rara mulai sekarang ga bisa nyusu ke mama ya. Mama sakit, dan udah ga ada susunya lagi. Ya ya ya?" Rara bengong and tetep ngusel2 minta nyenyen :D


7. Terakhir, KOMUNIKASI, komunikasi dan komunikasi.
Ajaklah anak berkomunikasi dan berdiskusi. Jelaskan dg baik alasan dan langkah menyapih yg akan dilakukan.

Ini udah gue lakukan dan berulang-ulang (di satu malem itu sadja hahahaha).

Ni another tips from her :
Apalagi tanpa komunikasi apapun dg si anak. Ini dapat menyakitkan hati sang anak.
Jangan sampai anak merasa bahwa dg manyapih sang ibu membencinya, dsb.
Pemberian jamu pahit, memaksa anak utk tidak menyusu pada ibunya, dsbnya dapat merusak bonding atau ikatan batin yg terbentuk sejauh ini dalam proses
menyusui. Amat sangat disayangkan jika hal ini terjadi. Karena ikatan indah tsb ternodai akibat proses menyapih secara mendadak tadi.


Yah setelah bahasan singkat di tiap tips tadi, yang terjadi di malam itu adalah tangisan tanpa henti si gadis kecil, dan sambil gue peluk-peluk, gue bilang kalau gue tetep sayang sama dia. Bokapnya Rara ikutan bingung mondar-mandir. Nangisnya beberapa saat di kamar, habis gitu minta keluar ke ruang tamu. Trus masuk lagi ke dalam kamar. Setelah berjibaku 1 jam-an, si Rara lelah dan akhirnya menyerah di pelukan gue. Tidur dengan tangisan. Dan sampai pagi dia bobo di dada gue.

Sorry honey, mama pun sedih. Tapi ini demi kebaikan kita bersama ya...:')
Luv u always sweety....

Jika proses penyapihan dilakukan dg baik, maka anak2 kita akan tumbuh menjadi anak yg cerdas, sehat dan berakhlak baik. Karena sang ibu mendidiknya melalui masa menyusui dan masa menyapih dg cinta.