Jumat, 27 April 2012

Like The Old Times

Beberapa minggu terakhir ini saya pusing melihat Rara yang sudah mau 3 tahun ini kok makin rewel, setelah adiknya lahir di bulan Oktober 2011 yang lalu. Dari berbagai fakta, akhirnya saya mengambil kesimpulan kalau Rara kurang waktu bonding dengan mamanya. Saya menggunakan permainan untuk bonding dengan Rara. Tapii, semua mainan yang dia punya ga ada yang berhasil membuat saya dan Rara "menjalin ikatan", mungkin karena Rara yang bosenan atau saya yang kurang kreatif untuk mengajak Rara bermain. Lagi main sebentar, ditinggal. Lagi-lagi, nonton Barney atau Jalan Sesama. Atau, main Ipad. Memang salah saya sih, ga membatasi Rara nonton tipi dan main Ipad di weekdays. Nah, wiken ini Rara menginap di rumah Omanya. Pagi tadi, saya jemput dia karena sudah kangen sekali. Saya lihat di dekat rumah Oma ada bunga-yang saya ga tau namanya- sedang mekar, merah dan banyak sekali. Saya ingat jaman kecil dulu, ketika si Barney belum eksis, dan Ipad belum tercipta, si kembang ini jadi favorit saya buat main pasaran (kalo anak Jakarta taunya pasaran = main masak2an hehe), dan juga buat diminum sarinya. Jadi, tadi saya ajak Rara memetik bunga itu, dan saya ajari bagaimana cara menghisap sarinya. Katanya " Enak, Ma, manis!" Kemudian kami pulang dan memetik bunga tersebut ( ga pakai izin yang punya, soalnya ada di pinggir lapangan..hihi). Ternyata seru ya mainan masa lalu itu, ga perlu bingung-bingung. Cukup mengingat-ingat mainan yang kita suka waktu kecil, pasti anak kita juga suka. :) PS : sekarang PR saya cari nama bunga tersebut nih. Siapa tau nama bunganya?

Rabu, 18 April 2012

My Mother In Law is a Great Student!



Oma Ghoz, begitulah beliau dipanggil sekarang. Saya dan beliau sangattt berbeda. Terus terang, banyak peristiwa ataupun cara mendidik anak yang berbeda. Di awal-awal menikah dan punya anak, saya sering “curhat” ke suami mengenai Oma, dan itu membuat hubby bingung. Saya juga sering merasa “cemburu” ke Oma, karena hubungan Oma dan suami saya sangat dekat. Jadilah hubby malah makin cranky, karena terjepit di antara dua pilihan. Yah, lagi-lagi sih inget tagline TUM, there is always a different story in every parenting style ;D

 Beliau adalah keturunan Chinese. Nama lengkap Oma adalah Maria Ghozali alias Gho Bi Lian. Beliau ini anak perempuan tertua di keluarganya. Keluarga Oma ini aslinya dari Medan, mereka merantau ke Jakarta untuk sekolah dan bekerja.Kalau denger-denger cerita, beliau ini yang paling berjasa mengantarkan adik-adiknya sarjana. Oma Ghoz sendiri menamatkan D3 LPK Tarki demi bisa cepet kerja. Saya termasuk beruntung punya MIL seperti Oma Ghoz, karena beliau sangat open-minded. Mungkin karena beliau selalu bekerja di lingkungan yang mendukung. Seperti sekarang, beliau kerja di NGO, dan kebetulan pula yang bergerak di bidang kesehatan. Jadi nyambung banget kalau mau ngomongin ASI Exclusive atau Kangaroo Mothercare (jadi ada yang membela waktu acara keluarga Oma-Oma yang lain pada komen mengenai si Jojo yang masih sebulan“dilipet2” di dalem Sleepy Wrap).

Ada kebiasaan Oma yang paling bikin saya geregetan, yaitu..soal perencanaan piknik. Beberapa kali terjadi, udah janjian mau piknik ke Ragunan, atau sekedar makan di mall, tiba-tiba batal karena beliau ga mood. Pernah juga sekitar setahun lalu komit mau every wiken ke Gereja bareng. Tapii…ya sampai sekarang baru kejadian sekali. Nah, suatu ketika, Oma panggil hubby ke rumah dan bertanya detil mengenai Universitas Terbuka (UT). Hubby memang juga sedang mengambil kuliah di UT. Usut punya usut, Oma ternyata berniat mau lanjut ke S1!

 Saya terkesima dengan niat Oma. Karena Oma udah lewat jelita (jelita means jelang limapuluh tahun maksudnya ☺), tapi masih mau sekolah. Pekerjaan yang sekarang menuntut Oma sering dinas, bisakah beliau memanage waktu untuk belajar dan ujian?. Walau tampaknya saya underestimate, tapi saya juga ga meremehkan kemampuan beliau. Saya hanya khawatir komitmennya, melihat berbagai peristiwa yang terjadi di masa lalu.

 Waktu ujian pertama kali, pengawas ujian aja sampai bingung. Kok ada mahasiswa udah gede masih dianter Ibunya buat ujian. Setelah masuk kelas, baru deng pengawas baru ngeh kalau Ibu Anak sama2 ujian. Hahahahaha. Beberapa semester berlalu, dan hasilnya…Oma selalu cumlaude! ☺ Nilainya hampir selalu A. Semester awal ini, beliau mendapat surat undangan dari kampus untuk mengikuti seleksi untuk mendapatkan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Walau akhirnya ga ikut karena prioritas beasiswa tersebut untuk mahasiswa yang tidak mampu, tapi tetap saja saya bangga.

Semester depan, Oma udah bisa ambil tugas akhir. My Mother In Law is a Great Student (ternyata)! Semoga tugas akhirnya nanti berjalan lancer, pengen deh lihat Oma diwisuda.Love you Oma, semoga Rara dan Jojo tertular semangatmu belajar ☺